Kalau dunia ini pun sudah tidak adil, apatah lagi dalam permainan bolasepak. Ia kadangkala masih dianggap adil walaupun berat sebelah kepada sesuatu pihak. Adilkah begitu? Mungkin adil bagi satu pihak namun tidak adil bagi pihak yang lain. Keadilan yang direka-reka, palsu serta menipu. Apakah tujuannya? Menipu orang lain atau menipu diri sendiri?
Justeru, bukan mudah apabila mahu membincangkan tentang topik yang berkait dengan keadilan. Manusia cuma boleh berbincang tetapi teramat sukar untuk dilaksanakan. Maka, akui sahajalah kelemahan yang dimiliki namun tetap juga mempunyai keazaman untuk berusaha dengan sedaya mungkin bagi mengurangkan kezaliman. Mudah-mudahan, sama-sama dapat memperoleh kebaikan.
Tujuh benua dan tujuh lautan. (gambar: Google) |
Itu baru mukadimahnya, sekarang mari kita lihat isinya. Bumi ini mempunyai tujuh daratan luas. Tolak Antartika, di benua Asia, Oseania, Eropah, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan, ramai sekali sejumlah penduduk di kalangan manusia yang sekurang-kurangnya tahu apa itu sukan bolasepak. Daripada yang ramai itu, bukan semuanya meminati bolasepak dan bagi yang meminatinya pula, lebih sedikit yang bermain bolasepak secara profesional.
Bermain bolasepak secara profesional bermakna menjadikannya suatu kerjaya, dilakukan sepenuh masa dan juga mendapat bayaran secara tetap sehingga bersara, sepatutnyalah. Daripada kira-kira 200 negara, hampir setiap negara mempunyai pasukan bolasepak kebangsaannya yang masing-masing. Namun, pada satu-satu masa, lebih kurang 23 pemain yang akan mewakili skuad utama, tidak termasuk skuad-skuad pelapis.
Kemudian, dalam setiap perlawanan pula, hanya 22 orang pemain berada di atas padang, selain kumpulan pengadil. Daripada 22 orang pemain yang mewakili dua pihak, sebelah pihak menyenaraikan 11 pemain dan begitu juga sebelah pihak yang satu lagi, kesebelasan utama mereka. Dengan ruang 3 pemain gantian, maka setiap negara hanya memerlukan 14 pemain sahaja setiap kali perlawanan. 14 orang yang dirasakan terbaik di kalangan pemain profesional.
Jadi, biarlah berjuta-juta, berpuluh-puluh juta, beratus-ratus juta, malah beribu-ribu juta penduduk sekalipun, 11, 14, hingga 23 orang sahaja yang akan mewakili negaranya dalam tempoh yang tertentu. Kalau sepanjang sejarah sudah tentu lebih ramai, namun bagi yang pernah mendapat panggilan untuk menyarung jersi kebangsaan sememangnya cukup beruntung. Mereka dikira bertuah kerana bukan semua orang dapat merasai salah satu nikmat dunia tersebut.
Oleh yang demikian, sekiranya diberi peluang dan berpeluang pula untuk bermain untuk negara maka mainlah dengan bersungguh-sungguh. Kenapa mahu menyia-nyiakan peluang yang diberi? Membazir wang, masa, dan tenaga sahaja. Bukankah lebih elok jika diberi peluang tersebut kepada yang tidak mahu mensia-siakannya? Ingatlah, peluang yang terlepas tidak akan kembali lagi. Walaupun mungkin ada peluang yang lain, ia sudah tidak sama lagi.
Berdasarkan isi dan huraian yang telah dibentangkan, ingin diberi contohnya pula. Tokoh yang tidak asing lagi, Allahyarham Mokhtar Dahari dianggap sebagai salah seorang lagenda ulung bolasepak Malaysia. Beliau bukan sekadar pemain biasa, tidak pula sekadar bagus dan hebat, tetapi lebih daripada itu. Sememangnya seorang pemain yang amat luar biasa. Satu dalam seribu, mungkin juga satu dalam sejuta atau lebih.
Meskipun jaguh Nusantara yang digelar Supermokh ini meraih pelbagai kejayaan namun beliau tidak sempat beraksi di pentas yang tertinggi yakni Piala Dunia, tidak seperti Maradona. Kononnya dia dilahirkan di tempat yang salah. Oleh sebab dilahirkan di Malaysia dan bukan di negara-negara kuasa besar bolasepak, boleh ada pula yang menganggap sedemikian. Kalau betullah begitu, cuba terangkan mengapa lagenda yang mengharumkan nama Real Madrid iaitu Di Stefano tidak ke Piala Dunia, bukankah dia dilahirkan di Argentina sama seperti Maradona?
Yang lepas sudah pun lepas. Yang sekarang ini pun sungguh cepat berlalu. Masa depan, belum tentu. Belum tentu kita berkesempatan untuk melihat apa yang akan terjadi, bakal terjadi. Sebenarnya, boleh kata semua perkara telah pun ditentukan, cuma kita sahaja yang tidak tahu. Umpamanya dalam satu perlawanan akhir, sudah pasti akan ada pemenangnya. Jika ada pemenangnya maka ada jugalah yang tewas. Yang menang tidak tewas, yang tewas tidak menang. Siapa di pihak mana, hanya akan diketahui selepas tamatnya perlawanan.
Sebelum melalut dan menjadi lebih panjang lebar, apa sebenarnya yang hendak disampaikan? Apa yang hendak disampaikan adalah idea berkenaan dengan saingan bolasepak antara negara selain daripada Piala Dunia. Di sebalik jadual yang sudah pun terlalu padat dan begitu sibuk dengan pelbagai pertandingan, tidak kiralah tempatan mahupun antarabangsa, masih ada ruangkah untuk kejohanan dunia dalam bentuk liga? Konsep liga biasanya lebih sinonim dengan pasukan-pasukan kelab, bukan pasukan-pasukan kebangsaan.
Kalau susah sangat hendak layak ke Piala Dunia, Liga Dunia pun jadilah ya? Sila bertenang. Harap jangan gelojoh, ia belum ada lagi. Sebelum ini, ada ura-ura yang mengatakan bahawa Piala Dunia Kelab mahu diubah formatnya agar sama macam Piala Dunia. Lebih banyak kelab akan terlibat hingga JDT pun tidak mustahil boleh beraksi. Itu kelab, kalau negara, bolasepak Eropah telah pun melaksanakan Liga Bangsa-bangsa atau boleh juga disebut Liga Negara-negara, bagi menggantikan perlawanan persahabatan antarabangsa yang tiada sistem mata lalu mengolahnya menjadi lebih sistematik.
Asia turut ada merancang untuk melakukan yang serupa tetapi adalah lebih baik jika dirancang dengan lebih teliti. Lebih menyeluruh daripada Piala Cabaran atau Piala Setiakawan. Kelayakan ke Piala Asia juga harus diperbaiki. Jika tidak, akan kelam-kabut jadinya. Malaysia juga mungkin perlu bersedia untuk menubuhkan lebih daripada satu skuad utama. Malaysia A, B, C, dan D, kalau bolehlah. Minimum, ada 44 orang pemain yang boleh mewakili negara.
Ini hanyalah sekadar cadangan, boleh juga dikatakan macam berangan. Harapannya, struktur yang lebih kemas tersusun dapat dibangunkan segera supaya negara seperti Malaysia boleh terbabit sama secara bertahap dalam memajukan bolasepak serantau bagi manfaat bolasepak sejagat.
ASIA: 44
ASIA TENGGARA
- Malaysia
- Thailand
- Indonesia
- Vietnam
- Singapura
- Myanmar
- Filipina
- Kemboja
- Laos
- Brunei
ASIA TIMUR
- Jepun
- Korea Utara
- Korea Selatan
- China
- Hong Kong*
- Macau*
- Taiwan (Taipei China*)
- Mongolia
ASIA TENGAH
- Iran
- Afghanistan
- Kyrgyzstan
- Tajikistan
- Turkmenistan
- Uzbekistan
- Kazakhstan
ASIA SELATAN
- India
- Pakistan
- Bangladesh
- Bhutan
- Nepal
- Sri Lanka
- Maladewa
ASIA BARAT
- Arab Saudi
- Syria
- Iraq
- Yaman
- Oman
- Jordan
- Lubnan
- Kuwait
- Emiriah Arab Bersatu
- Qatar
- Bahrain
- Palestin
OSEANIA: 26
AUSTRALASIA
- Australia
- New Zealand
- Papua New Guinea
- Timor-Leste
- Pulau Norfolk*
MELANESIA
- Nauru
- Kepulauan Solomon
- Vanuatu
- Fiji
- New Caledonia
MIKRONESIA
- Kepulauan Mariana Utara
- Guam*
- Palau
- Persekutuan Mikronesia
- Kepulauan Marshall
- Kiribati
POLINESIA
- Tuvalu
- Wallis & Futuna
- Tonga
- Niue*
- Tokelau
- Samoa
- Samoa Amerika
- Kepulauan Cook*
- Polinesia Perancis (Tahiti*)
- Kepulauan Pitcairn*
EROPAH: 52
EROPAH BARAT
- Austria
- Belgium
- Perancis
- Jerman
- Ireland
- Liechtenstein
- Luxembourg
- Belanda
- Switzerland
- United Kingdom (England*)
- Ireland Utara*
- Scotland*
- Wales*
- Monaco
EROPAH SELATAN
- Itali
- Sepanyol
- Portugal
- Malta
- Greece
- Croatia
- Bosnia & Herzegovina
- Montenegro
- Albania
- Slovenia
- Turki
- Cyprus
- Serbia
- Macedonia Utara
- Andorra
- San Marino
- Kosovo*
- Kota Vatikan
- Gibraltar*
EROPAH TIMUR
- Bulgaria
- Hungari
- Ukraine
- Moldova
- Belarus
- Rusia
- Slovakia
- Romania
- Poland
- Czechia (Republik Czech)
EROPAH UTARA
- Estonia
- Latvia
- Lithuania
- Denmark
- Finland
- Iceland
- Norway
- Sweden
- Kepulauan Faroe*
AFRIKA: 57
AFRIKA UTARA
- Maghribi
- Algeria
- Tunisia
- Libya
- Mesir
- Sudan
AFRIKA BARAT
- Benin
- Burkina Faso
- Cabo Verde
- Chad
- Côte d'Ivoire
- Guinea Khatulistiwa
- Gambia
- Ghana
- Guinea
- Guinea-Bissau
- Liberia
- Mali
- Mauritania
- Niger
- Nigeria
- Senegal
- Sierra Leone
- Togo
AFRIKA TIMUR
- Burundi
- Kenya
- Rwanda
- Sudan Selatan
- Tanzania
- Uganda
- Somalia
- Eritrea
- Djibouti
- Habsyah
- Comoros
- Mauritius
- Seychelles
- Réunion*
- Mayotte*
- Madagascar
AFRIKA SELATAN
- Botswana
- Eswatini
- Lesotho
- Malawi
- Mozambique
- Namibia
- Afrika Selatan
- Zambia
- Zimbabwe
AFRIKA TENGAH
- Angola
- Cameroon
- Republik Afrika Tengah
- Chad
- Congo-Kinshasa
- Congo-Brazzaville
- Gabon
- São Tomé & Príncipe
AMERIKA UTARA
- Kanada
- Amerika Syarikat
- Mexico
- Bermuda*
- Greenland*
- Saint Pierre & Miquelon*
AMERIKA TENGAH
- El Salvador
- Costa Rica
- Belize
- Guatemala
- Honduras
- Nicaragua
- Panama
KARIBIA
- Antigua & Barbuda
- Bahamas
- Barbados
- Cuba
- Dominica
- Republik Dominika
- Grenada
- Haiti
- Jamaica
- St. Kitts & Nevis
- St. Lucia
- St. Vincent & Grenadines
- Trinidad & Tobago
- Anguilla*
- Aruba*
- Bonaire*
- Kepulauan Virgin British*
- Curacao*
- Kepulauan Cayman*
- Pulau Clipperton*
- Guadeloupe*
- Martinique*
- Montserrat*
- Pulau Navassa*
- Puerto Rico*
- Saba*
- Saint Barthélemy*
- Saint Martin*
- Sint Eustatius*
- Sint Maarten*
- Kepulauan Turks & Caicos*
- Kepulauan Virgin Amerika Syarikat*
AMERIKA SELATAN: 15
AMERIKA SELATAN
- Argentina
- Bolivia
- Brazil
- Chile
- Colombia
- Ecuador
- Guyana
- Paraguay
- Peru
- Suriname
- Uruguay
- Venezuela
- Guiana Perancis*
- Kepulauan Falkland*
- Kepulauan Georgia Selatan & Sandwich Selatan*
LAIN-LAIN: 11
#
- Abkhazia
- Artsakh
- Cyprus Utara
- Somaliland
- Ossetia Selatan
- Transnistria
- Sahara Barat
- Jersey*
- Guernsey*
- Isle of Man*
- Isle of Wight*
SELURUH DUNIA: 239 ++
No comments:
Post a Comment